Profil Desa Wabula
Desa
Wabula salah desa yang berada di Kecamatan Wabula, kecamatan paling
ujung di Kabupaten Buton berbatasan langsung dengan kecamatan Lapandewa
yang termasuk di dalam wilayah Kabupaten Buton Selatan. Desa
ini berdiri sejak tahun 1978, desa ini masuk dalam kategori desa tertua
di antara tujuh desa lainnya yang berada di kecamatan Wabula bahkan
namanya pun tidak berubah tetap menjadi Desa Wabula.
Pasca
pemekaran kecamatan di kabupaten Buton pada tahun 2005 silam, salah satu
daerah yang dimekarkan adalah Wabula dan sejak saat itu menjadi
kecamatan Wabula dengan ibukota kecamatan di Desa Wabula.
Desa
Wabula memiliki luas 12.000 ha, di mana sebelah utara berbatasan dengan
Desa Wasampela, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wabula 1 yang
juga hasil pemekaran dari Desa Wabula Induk, dan di sebelah baratnya
berbatasan dengan perkebunan masyarakat serta di sebelah bagian timur
langsung berhadapan dengan laut flores.
Saat ini
jumlah warga desa yang mendiami desa Wabula adalah sebanyak 1.094 jiwa
dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 645 orang dan penduduk
perempuan sebanyak 449 orang serta jumlah kepala keluarga (kk) sebanyak
358 kepala keluarga (KK).
Masyarakat
desa Wabula mata pencahariannya 75 persen adalah dari sektor pengrajin
kain tenun , dan pertanian/perkebunan serta nelayan, sisanya pegawai
negeri dan wiraswasta. Kepala desa Wabula Bapak Razalu menjelaskan bahwa
hampir sebagian besar Ibu RT yang berada di desa Wabula mempunyai
kegiatan sebagai penenun kain Buton.
Menurut
Kepala desa Wabula kendati belum menembus pasar nasional maupun dunia
namun kain tenun Wabula adalah sebagai salah satu unsur budaya yang
pastinya memperkaya khasanah kain tenun yang ada di kabupaten Buton,
melalui binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Buton kain
tenun masyarakat Desa Wabula ini juga kerap diikutkan dalam event- event
budaya tingkat nasional.
Dalam
rangka untuk turut menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih
pemerintah desa membuat Peraturan desa (Perdes) tentang pelarangan
membuang sampah di Laut, bagi yang kedapatan akan dikenakan denda Rp 50
ribu, selain itu setiap halaman rumah diwajibkan tidak boleh
tidur/kosong harus disi dengan bunga ataupun tanaman obat-obatan.
Desa
Wabula memiliki beberapa tempat/spot yang bisa menjadi potensi wisata
alam yang bagus yang bisa dikembangkan. Desa Wabula adalah daerah
dataran rendah dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut.
Untuk
sektor pendidikan, saat ini di wilayah kecamatan Wabula telah memiliki
sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMA sehingga anak usia sekolah yang
tinggal di desa Wabula dan desa-desa lainnya dilingkup kecamatan Wabula
sudah tidak perlu lagi bersekolah di luar wilayah kecamatan Wabula.
Salah
satu tradisi budaya turun-temurun yang dimiliki masyarakat desa Wabula
dan desa-desa lainnya dalam lingkup kecamatan Wabula yang tetap dipegang
teguh hingga saat ini adalah setiap tahun menggelar pesta adat sebanyak
dua kali dalam setahun yang rencana kedepannya akan dijadikan sebagai
salah satu potensi wisata budaya di kecamatan Wabula oleh Pemerintah
Kabupaten Buton.
Profil Desa Wabula
Desa
Wabula salah desa yang berada di Kecamatan Wabula, kecamatan paling
ujung di Kabupaten Buton berbatasan langsung dengan kecamatan Lapandewa
yang termasuk di dalam wilayah Kabupaten Buton Selatan. Desa
ini berdiri sejak tahun 1978, desa ini masuk dalam kategori desa tertua
di antara tujuh desa lainnya yang berada di kecamatan Wabula bahkan
namanya pun tidak berubah tetap menjadi Desa Wabula.
Pasca
pemekaran kecamatan di kabupaten Buton pada tahun 2005 silam, salah satu
daerah yang dimekarkan adalah Wabula dan sejak saat itu menjadi
kecamatan Wabula dengan ibukota kecamatan di Desa Wabula.
Desa
Wabula memiliki luas 12.000 ha, di mana sebelah utara berbatasan dengan
Desa Wasampela, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wabula 1 yang
juga hasil pemekaran dari Desa Wabula Induk, dan di sebelah baratnya
berbatasan dengan perkebunan masyarakat serta di sebelah bagian timur
langsung berhadapan dengan laut flores.
Saat ini
jumlah warga desa yang mendiami desa Wabula adalah sebanyak 1.094 jiwa
dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 645 orang dan penduduk
perempuan sebanyak 449 orang serta jumlah kepala keluarga (kk) sebanyak
358 kepala keluarga (KK).
Masyarakat
desa Wabula mata pencahariannya 75 persen adalah dari sektor pengrajin
kain tenun , dan pertanian/perkebunan serta nelayan, sisanya pegawai
negeri dan wiraswasta. Kepala desa Wabula Bapak Razalu menjelaskan bahwa
hampir sebagian besar Ibu RT yang berada di desa Wabula mempunyai
kegiatan sebagai penenun kain Buton.
Menurut
Kepala desa Wabula kendati belum menembus pasar nasional maupun dunia
namun kain tenun Wabula adalah sebagai salah satu unsur budaya yang
pastinya memperkaya khasanah kain tenun yang ada di kabupaten Buton,
melalui binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Buton kain
tenun masyarakat Desa Wabula ini juga kerap diikutkan dalam event- event
budaya tingkat nasional.
Dalam
rangka untuk turut menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih
pemerintah desa membuat Peraturan desa (Perdes) tentang pelarangan
membuang sampah di Laut, bagi yang kedapatan akan dikenakan denda Rp 50
ribu, selain itu setiap halaman rumah diwajibkan tidak boleh
tidur/kosong harus disi dengan bunga ataupun tanaman obat-obatan.
Desa
Wabula memiliki beberapa tempat/spot yang bisa menjadi potensi wisata
alam yang bagus yang bisa dikembangkan. Desa Wabula adalah daerah
dataran rendah dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut.
Untuk
sektor pendidikan, saat ini di wilayah kecamatan Wabula telah memiliki
sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMA sehingga anak usia sekolah yang
tinggal di desa Wabula dan desa-desa lainnya dilingkup kecamatan Wabula
sudah tidak perlu lagi bersekolah di luar wilayah kecamatan Wabula.
Salah
satu tradisi budaya turun-temurun yang dimiliki masyarakat desa Wabula
dan desa-desa lainnya dalam lingkup kecamatan Wabula yang tetap dipegang
teguh hingga saat ini adalah setiap tahun menggelar pesta adat sebanyak
dua kali dalam setahun yang rencana kedepannya akan dijadikan sebagai
salah satu potensi wisata budaya di kecamatan Wabula oleh Pemerintah
Kabupaten Buton.