Sejarah kedatangan Wa Kaa Kaa di Wabula

Wa Kaa Kaa (We Khan Khan dalam bahasa China ) adalah seorang  perempuan yang di nobatkan menjadi Raja buton Pertama. Dia adalah keturunan dari Putri  Jayakatwang yaitu Ratnasari yang menikah dengan Kaisar China Kubilai Khan
 Menurut sumber Logika sejarah Asal usul sejarah Wa Kaa Kaa berasal dari Cina  bermula ketika Kubilai khan mengutus  3 orang  panglima besar yakni Jendral Khau Shing (Dungkuchangia) dan Jendral Ike Matsu (Lasaruganca) dan Shi Piy  untuk menghukum Raja Singasari Kertanegara yang membangkang dan tidak mau tunduk terhadap kekaisaran Mongol china. Akan tetapi pada saat itu Raja kertanegara telah mngkat dan digantikan oleh Raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri  ( untuk lebih lengkapnya baca postingan sebelumnya /sejarah-wabula-dan-khaun-sin-khang)
 
Sebelum diberangkatkan Singasari Kaisar Kubilai khan telah menegaskan kepada  kedua Panglima ini, jika kedua tidak berhasil menundukan Jawa dibawah kekuasaan Kaisar Kubilaikhan maka akan dihukum MATI.

Saat Pasukan Kubilaukhan yg dipimpin dua jendral ini dihancurkan oleh pasukan Raden Wijaya maka Jendral Khau Shing tidak berani kembali kecina. Dia tetap begerilya dijawa hingga akhirnya melarikan diri dibuton dan terdampar di Wabula.

Ike Metsu memberanikan diri kembali ke cina dengan membawa tawanan Putri Jaya Katwang bernama Ratnasari. Kecantikan Ratna Sari membuat kaisar Kubilikhan tertarik kepadanya  sehingga dijadikan istri Selirnya. Dari Perkawinan Kaisar Kubilaikhan dan Ratna Sari lahirlah WAKAKAA.

Kembali kepada Jendral Ike Metsu sebagaimana janji kaisar sebelumnya bahwa hukuman mati tetap berlaku kepada kedua jendral tersebut maka Jendral Ike Matsu melarikan diri kembali ke Jawa bergabung dengan Jendral Khau Shing. Keberadaan kedua Jendral tersebut tercium oleh Raden Wijaya sehingga keduanya menjadi buronan kerajaan Majapahit.


sehingga upaya yg dilakukan oleh kedua jendral tersebut mencari perlindungan kewilayah nusantara bagian TIMUR. Dalam perjalanan ketimur dan masuk diperairan timur pulau Buton kapal yg ditumpangi mereka karam dipantai Wabula pada karang yg disebut Pasi Mobhengku  oleh masyarakat setempat. Maka mereka mendarat dan menetap di Wabula.

Kembali kepada Kaisar Kubilaikhan dan Putri Ratnasari beserta anaknya bernama Wa kaa kaa. Pada masa itu terjadi Pemberontakan di Cina yg dipimpin Cugoang Cin dari Dinasti Mancu untuk mengkudeta Kaisar Kubilaikhan. Dalam kudeta tersebut Kaisar Kubilai khan dibantai bersama semua kelurganya, yang  lolos dlm pembantain tersebut hanya Ratnasari dan Wakakaa karena mereka tidak memiliki ciri-ciri  sperti orang Cina. Lolosnya  mereka dari pembantain, mengungsi kedaerah pantai pelabuhan sebelah timur Cina yg bernama Swatou.


Ditempat itu Wa Kaa Kaa dididik dan dibesarkan oleh ibunya hingga dewasa. Diusia dewasanya mereka berinisiatif untuk kembali ke Nusantara dan mereka memilih tinggal diwilayah kerajaan Pagar  Ruyung  yang sangat dirahasiakan keberadaanya di kerajaan tersebut. Namun khawatir dengan dendam dari Raja Raja  Majapahit terhadap anak cucu turunan Jaya Katwang  atas saran Raja Pagar  Ruyung  untuk mencari perlindungan diwilayah Timur Nusantara.


Atas informasi bahwa kedua jendral Khau Shing & Ike Matsu ada dibuton tepatnya diwabula maka kedua (Ibu dan Anak) ini berangkat menyusuri Pulau Buton menuju Wabula.
Disana mereka bermukim...!!!

Sejarah kedatangan Wa Kaa Kaa di Wabula

Wa Kaa Kaa (We Khan Khan dalam bahasa China ) adalah seorang  perempuan yang di nobatkan menjadi Raja buton Pertama. Dia adalah keturunan dari Putri  Jayakatwang yaitu Ratnasari yang menikah dengan Kaisar China Kubilai Khan
 Menurut sumber Logika sejarah Asal usul sejarah Wa Kaa Kaa berasal dari Cina  bermula ketika Kubilai khan mengutus  3 orang  panglima besar yakni Jendral Khau Shing (Dungkuchangia) dan Jendral Ike Matsu (Lasaruganca) dan Shi Piy  untuk menghukum Raja Singasari Kertanegara yang membangkang dan tidak mau tunduk terhadap kekaisaran Mongol china. Akan tetapi pada saat itu Raja kertanegara telah mngkat dan digantikan oleh Raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri  ( untuk lebih lengkapnya baca postingan sebelumnya /sejarah-wabula-dan-khaun-sin-khang)
 
Sebelum diberangkatkan Singasari Kaisar Kubilai khan telah menegaskan kepada  kedua Panglima ini, jika kedua tidak berhasil menundukan Jawa dibawah kekuasaan Kaisar Kubilaikhan maka akan dihukum MATI.

Saat Pasukan Kubilaukhan yg dipimpin dua jendral ini dihancurkan oleh pasukan Raden Wijaya maka Jendral Khau Shing tidak berani kembali kecina. Dia tetap begerilya dijawa hingga akhirnya melarikan diri dibuton dan terdampar di Wabula.

Ike Metsu memberanikan diri kembali ke cina dengan membawa tawanan Putri Jaya Katwang bernama Ratnasari. Kecantikan Ratna Sari membuat kaisar Kubilikhan tertarik kepadanya  sehingga dijadikan istri Selirnya. Dari Perkawinan Kaisar Kubilaikhan dan Ratna Sari lahirlah WAKAKAA.

Kembali kepada Jendral Ike Metsu sebagaimana janji kaisar sebelumnya bahwa hukuman mati tetap berlaku kepada kedua jendral tersebut maka Jendral Ike Matsu melarikan diri kembali ke Jawa bergabung dengan Jendral Khau Shing. Keberadaan kedua Jendral tersebut tercium oleh Raden Wijaya sehingga keduanya menjadi buronan kerajaan Majapahit.


sehingga upaya yg dilakukan oleh kedua jendral tersebut mencari perlindungan kewilayah nusantara bagian TIMUR. Dalam perjalanan ketimur dan masuk diperairan timur pulau Buton kapal yg ditumpangi mereka karam dipantai Wabula pada karang yg disebut Pasi Mobhengku  oleh masyarakat setempat. Maka mereka mendarat dan menetap di Wabula.

Kembali kepada Kaisar Kubilaikhan dan Putri Ratnasari beserta anaknya bernama Wa kaa kaa. Pada masa itu terjadi Pemberontakan di Cina yg dipimpin Cugoang Cin dari Dinasti Mancu untuk mengkudeta Kaisar Kubilaikhan. Dalam kudeta tersebut Kaisar Kubilai khan dibantai bersama semua kelurganya, yang  lolos dlm pembantain tersebut hanya Ratnasari dan Wakakaa karena mereka tidak memiliki ciri-ciri  sperti orang Cina. Lolosnya  mereka dari pembantain, mengungsi kedaerah pantai pelabuhan sebelah timur Cina yg bernama Swatou.


Ditempat itu Wa Kaa Kaa dididik dan dibesarkan oleh ibunya hingga dewasa. Diusia dewasanya mereka berinisiatif untuk kembali ke Nusantara dan mereka memilih tinggal diwilayah kerajaan Pagar  Ruyung  yang sangat dirahasiakan keberadaanya di kerajaan tersebut. Namun khawatir dengan dendam dari Raja Raja  Majapahit terhadap anak cucu turunan Jaya Katwang  atas saran Raja Pagar  Ruyung  untuk mencari perlindungan diwilayah Timur Nusantara.


Atas informasi bahwa kedua jendral Khau Shing & Ike Matsu ada dibuton tepatnya diwabula maka kedua (Ibu dan Anak) ini berangkat menyusuri Pulau Buton menuju Wabula.
Disana mereka bermukim...!!!